Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Posted by Odhink De Lavega | Umum | Wednesday 27 July 2011 5:37 am

Penggunaan komputer secara rutin ternyata memicu Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS adalah gangguan kesehatan dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan, terutama pada 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala akan lebih terasa pada malam hari, atau saat seseorang berada dalam ruang ber-AC.
Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Gangguan ini kerap mendera individu yang sering menggunakan pergelangan tangan dalam jangka waktu lama, seperti; memegang mouse komputer.

Gejala

  1. Rasa lemah, agak kaku atau rasa janggal pada tangan dan pergelangan tangan.
  2. Jari tangan terasa tak enak, kebas, mati rasa atau kesemutan terutama pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Jika dibiarkan maka kekuatan otot akan berkurang dan lama-lama fungsi tangan akan hilang.
  3. Penderita sering terbangun di malam hari karena tangan terasa nyeri dan sering disertai kesemutan. Bila sudah sangat parah benda yang dipegang tiba-tiba bisa terlepas begitu saja.

CST juga dapat terjadi akibat penyakit lain sebagai salah satu bentuk komplikasi. Kondisi-kondisi medis penyebab CST adalah; obesitas, diabetes, gangguan kelenjar tiroid, kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol dan kopi. Orang yang tidak berolahraga secara teratur juga terancam karena tubuh yang kurang terlatih menyebabkan sirkulasi darah dan otot kurang bisa bertoleransi dengan stres.

Hubungan dengan pekerjaan

Profesi yang berisiko besar terancam CTS antara lain jenis pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka waktu panjang. Pekerjaan yang dimaksud umumnya menggunakan kombinasi kekuatan dan pengulangan gerakan yang sama pada jemari dan tangan, seperti; pekerjaan yang sering memakai komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi, guru, ibu rumah tangga dan pekerja lapangan yang mengoperasikan alat bervibrasi seperti bor.

Pengobatan

Terapi untuk penderita tahap ringan adalah terapi konservatif alias tanpa operasi. Penderita diberi obat untuk meredakan rasa sakit, pembengkakan dan peradangan. Kemudian dilakukan fisioterapi yaitu menghangatkan peradangan dengan ultrasound, atau sinar laser.

Ada juga program latihan pergelangan tangan dan pemakaian wrist splint sejenis pembungkus untuk menetralkan posisi pergelangan tangan. Wrist split ada dua macam yang pertama bentuknya agak kaku tapi bisa digunakan saat bekerja dan yang kedua lebih kaku untuk dikenakan saat tidur karena saat tidur kita sering tanpa sadar membengkokan tangan

 Resiko terkena CTS adalah kurang lebih 10% untuk orang dewasa. Tetapi wanita mempunyai resiko 3 kali lipat lebih banyak untuk terkena Carpal Tunnel Syndrome dibandingkan dengan pria.

Profesi yang berisiko besar terancam CTS antara lain jenis pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka waktu panjang.

Jangan menganggap enteng masalah CTS ini karena akibat bisa mengakibatkan putusnya sendi pergelangan tangan sehingga tangan tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya bahkan mungkin tidak bisa digerakkan sama sekali.

 

Tanda-tanda atau gejala :

* sering pegal dan atau nyeri, rasa kebas, dan parasthesia (seakan-akan terbakar dan bergetar) di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, atau pada beberapa pasien terjadi di telapak tangan.
* Susah menggenggam dan mengepalkan tangan.
* Sering menjatuhkan barang

Berikut ini adalah hal-hal yang kita anggap sepele tapi sangat besar dampaknya terhadap kemungkinan terkena CTS :

Keyboard

Untuk mengetahu apakah posisi duduk dan pergelangan tangan sudah nyaman, Anda bisa mengikuti cara ini: Letakkan tangan di bagian tengah keyboard lalu sesuaikan posisi kursi. Siku harus membentuk sudut 90 derajat begitu juga posisi lutut dengan lantai. Siku dan lutut harus paralel dengan lantai. Jika Anda harus meninggikan kursi tambahkan semacam injakan agar kaki tidak menggantung.

Kursi

Kursi yang baik digunakan saat bekerja dengan komputer adalah kursi yang  memiliki arm rest (legan kursi) yang menyangga siku. Cari kursi dengan arm rest empuk dan tidak terlalu panjang agar kursi bisa dimajukan untuk penyesuaian posisi dengan meja. Selain itu jangan lupa melakukan jeda rutin selama bekerja dengan komputer. Ini akan membantu otot pergelangan tangan untuk relaks sebelum kembali bekerja.

Pemakaian laptop atau notebook

Bentuknya yang compact cenderung memudahkan kita membawanya ke manapun. Namun karena relatif kecil, komputer compact ini memicu kekakuan dan keterbatasan ruang gerak saat digunakan. Untuk memperbaiki kondisi ini sebaiknya modifikasi penggunaan lap top dengan keyboard atau mouse komputer biasa. Terutama bila lap top dipakai bekerja untuk waktu yang lama atau merupakan alat kerja yang Anda pakai terus menerus. Lap top juga sebaiknya diletakkan lebih rendah dari pinggang, misalnya dipangkuan. Posisi ini mengurangi gerakan otot-otot di bagian tangan yang tak perlu.


Penyebab :

* Penggunaan tangan yang terlalu berlebihan seperti mengetik, memegang mouse, menggunakan HP.
* Faktor genetika
* Stress, trauma, kehamilan

Pencegahan :

Untuk no 1 dapat dicegah dengan melakukan hal-hal di bawah ini:

1. Beristirahat secara teratur setiap 15-20 menit dengan melekukkan dan meluruskan pergelangan tangan.
2. Jangan menempatkan keyboard pada posisi lebih tinggi atau lebih rendah daripada siku tangan.
3. Duduklah dengan tegak.
4. Jagalah agar tangan Anda selalu hangat.

Selain pencegahan secara eksternal seperti di atas, ada juga cara internal seperti gambar ilustrasi di bawah ini, cara meregangkan otot-otot pergelangan anda:

itulah beberapa pencegahan yang bisa kita lakukan. Karena kesehatan sangat berharga nilainya. Sehingga benar adanya pepatah yang mengatakan “Lebih baik Mencegah daripada Mengobati”. Walaupun hal tersebut terlihat sangat remeh, namun hal itu janganlah diabaikan begitu saja. Karena sesuatu yang berawal dari hal kecil dapat menyebabkan suatu hal yang besar.