Kumpulan Foto Hoax Pembantaian Muslim di Burma (Myanmar)

Posted by Odhink De Lavega | Umum | Wednesday 8 August 2012 4:02 am

Belakangan ini ada banyak beredar foto mengenai perkembangan kasus kerusuhan antara umat muslim Rohingya dan umat Buddhist yang ada di Burma. Foto-foto tersebut umumnya beredar di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, termasuk melalui BBM.

Tapi tahukah anda bahwa tidak semua foto tersebut benar, ada beberapa foto yang ternyata hanyalah ulah orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh keadaan. Berikut ini adalah beberapa gambar yang pernah dan sering beredar yang setelah saya selidiki ternyata hoax:

Gambar 1

Foto di atas bukanlah foto pembunuhan, justru sebaliknya foto tersebut adalah foto situasi ketika umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.

Sumber: Tibetan Community | Tibet Times

Gambar 2

Foto ini termasuk yang paling populer beredar dan banyak yang percaya, bahkan musisi terkenal seperti Maher Zain percaya dan ikut-ikutan menyebarkan foto ini. Sungguh tidak bisa dibayangkan seorang public figur ternyata kurang cerdas dalam menyikapi informasi.

Ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004. Foto tersebut bukan foto mayat, tapi foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.

Suara Merdeka pernah memuat berita tersebut, hanya saja setelah saya telusuri ulang, berita tersebut tidak bisa saya temui, namun saya punya screenshot gambarnya:

Sumber: The Telegraph | SMH Portal

Gambar 3

Sama seperti pada gambar 2, kumpulan foto ini juga sebenarnya adalah bagian dari penangkapan terhadap orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Thailand Selatan.

Sumber: People’s Daily | Frontline

Gambar 4

Seperti komentar yang ada pada facebook tersebut, disana dikatakan bahwa itu adalah foto muslim yang dibakar di Burma, dan lihat bagaimana orang dengan mudahnya percaya dan terprovokasi. Padahal jika diperhatikan dengan lebih teliti, bagaimana mungkin orang dibakar dan ada 3 orang juru kamera lain mengambil gambar tersebut dengan santainya.

Foto tersebut sebenarnya adalah foto aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang berkunjung.

Sumber: International Bussines Time | The Guardian

Gambar 5

Foto ini diklaim sebagai korban pembantaian etnis Rohingya yang mayatnya dibung ke sungai dan foto anak-anak yang dibunuh oleh orang Rakhine, padahal sebenarnya merupakan foto korban dari bencana topan Nargis tahun 2008.

Sumber: Newser

Gambar 6

Foto ini sempat dimuat di berbagai media dan nampak sangat meyakinkan sebagai kasus pembantaian tapi kenyataannya gambar tersebut bukan diambil dari konflik di Burma baru-baru ini. Foto tersebut sebenarnya adalah foto korban dari kasus pengeboman yang terjadi di Kota Myawaddy daerah di Burma Timur yang berbatasan dengan Thailand dan kasus tersebut terjadi pada Februari 2011.

Sumber: Arakan Info

Gambar 7

Foto ini dikatakan sebagai korban muslim Rohingya saat kerusuhan di Burma, melainkan korban ledakan tangki bahan bahan di Kongo pada tahun 2010 (terima kasih Hilma Fauza Khuriroy atas koreksinya)

Sumber: Facts.org

Gambar 8

Gambar tersebut dikatakan sebagai foto masjid yang dibakar oleh oknum Rakhine saat terjadinya konflik, padahal sebenarnya foto tersebut adalah foto kebakaran masjid yang terjadi di India, tepatnya yaitu Masjid Dastgeer Sahib di SriNagar.

Sumber: IBN Live

Gambar 9

Seperti diskripsinya, foto ini dikatakan sebagai foto seorang bikhu yang bersenjatakan pistol dan ikut dalam pembantaian orang-orang Rohingya saat terjadinya konflik. Sebenarnya foto ini adalah foto kerusuhan dan demonstrasi sebagai tuntutan reformasi pada pemerintah Burma tahun 2007, saat itu para bikhu memang aktif terlibat dalam berbagai demonstrasi yang melawan pemerintah.

Selain deskripsi yang tidak sesuai, foto yang disebarkan tersebut juga sebenarnya telah diedit, foto yang sebenarnya bikhu tidak membawa pistol, melainkan tongkat kayu. Berikut adalah foto aslinya:

Sumber: Metro

Gambar 10

Foto ini bukanlah gambar pertikaian apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh bikhu. Sama dengan foto sebelumnya, ini adalah foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Burma terhadap pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM di negara tersebut pada tahun 2007.

Sumber: Ahrchk | My Sinchew

Gambar 11

Foto ini dikatakan sebagai bentuk aksi penolakan para biksu di Burma terhadap keberadaan etnis Rohingya termasuk menolak bantuan asing bagi mereka. Foto dan diskripsi tersebut pertama kali muncul di salah satu media ternama Inggris yaitu The Independent dan kemudian dikutip beberapa media di Indonesia dengan judul provokatif seperti di RepublikaEra Muslim, atau Salam Online.

Awalnya saya percaya hingga beberapa rekan pembaca Grevada di Facebook mengirimkan berita pembanding. Saya pun kemudian berkesimpulan bahwa ada kemungkinan berita di The Independent salah atau paling tidak redakturnya dengan sembarangan menempelkan foto lain yang tidak sesuai dengan deskripsinya.

Untuk kasus tersebut saya sudah melayangkan email protes pada The Independent dan Hanna Hindstrom sebagai penulis, dan balasannya sedang ditunggu, semoga saja ada ralat atau permintaan maaf karena berita seperti ini sangat sensitif di Indonesia.

Foto itu sendiri sebenarnya adalah aksi protes dari para biksu di depan kedutaan Myanmar di Thailand untuk segera menyelesaikan masalah di negara bagian Kachin (Myanmar Utara), meminta pembebasan rekan mereka yang masih dipenjara, serta pengembalian hak kewarganegaraan mereka, karena seperti diketahui beberapa tahun sebelumnya para biksu aktif dalam proses reformasi Burma (terutama saat terjadinya krisis) agar menjadi negara demokrasi. Sebagian dari mereka dipenjara dan melarikan diri ke Thailand.

Sumber: Reuters | Yahoo! | First Post | DayLife

Kesimpulan

Sebelum menerima sebuah berita maka sebaiknya kita harus melakukan pengecekan terhadap berita tersebut, apakah benar adanya atau tidak, apalagi jika kabar tersebut hanya dari mulut ke mulut atau situs jejaring sosial yang disampaikan secara berantai. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengetahui mana berita yang dapat dipercaya dan mana yang tidak:

Pastikan Berasal Dari Sumber Yang Terpercaya dan Netral

Berita-berita yang baik adalah berita yang bersumber dari portal berita terpercaya. Memang tidak semua portal berita bebas dari kepentingan tapi kita juga bisa menilai mana yang netral dan tidak, dan mana yang memiliki reputasi baik dan tidak.

Ketika mencari berita tentang lumpur Lapindo janganlah mencarinya di TvOne karena pemilik stasiun tersebut adalah Bakrie yang notabene terlibat dalam kasus tersebut. Ketika mencari tau tentang situasi partai Nasional Demokrat jangan juga mencarinya di Metro karena yang tampil pasti yang baik-baik saja mengingat pemilik Metro adalah Surya Paloh, sang Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.

Begitu juga ketika mencari berita tentang kerusuhan antar agama, janganlah mencarinya di situas agama yang terlibat karena beritanya pasti memihak komunitasnya. Carilah di situs berita yang netral dan tidak memiliki visi misi dakwah agama dalam pemberitaannya.

Gunakan Google Image Untuk Melakukan Pengecekan

Ketika anda melihat sebuah foto yang bisa anda lakukan adalah mengecek apakah ada foto yang sama beredar di Internet, kemudian lihat sumbernya apakah kredibel dan netral atau tidak, dan lihat juga kapan foto tersebut diindeks oleh Google. Ketika anda hanya menemukan gambar yang sama di blog atau di Facebook maka anda bisa meragukannya, dan ketika melihat tanggal terindeks maka tanggal yang lebih dulu lah yang dapat dipercaya kebenarannya.

Berikut adalah cara melakukan pengecekan gambar di Google Images:

  • Masuk ke situs Google Images
  • Pada kotak pengisian kata kunci ada icon bergambar kamera, klik icon tersebut maka akan muncul pilihan untuk mengisikan URL gambar atau menguploadnya.
  • Masukan URL gambar atau upload gambar yang ingin dicek, tekan enter maka Google akan menampilkan gambar dengan pola yang mirip atau sama persis beserta keterangannya

Catatan:Tulisan ini saya buat untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Membela sesama muslim itu memang penting tapi membela dengan kebohongan yang berujung pada kerusuhan yang tidak berujung juga bukanlah hal yang baik.

No Comments

No comments yet.

RSS feed for comments on this post.

Sorry, the comment form is closed at this time.